Jumat, 18 Maret 2022

 

Aktivitas bongkar muat paketan barang di Gudang SiCepat Hub Jakarta, Kamis, 7 Oktober 2021. Tempo/Tony Hartawan

Aktivitas bongkar muat paketan barang di Gudang SiCepat


PT SiCepat Ekspres Indonesia atau SiCepat Ekspres melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya justru saat bisnis perusahaan tumbuh. Chief Corporate Communication Officer SiCepat Ekspres Wiwin Dewi Herawati mengatakan PHK dilakukan sebagai bagian dari evaluasi manajemen di semua level.

“Tentu tujuannya meningkatkan kualitas dan performa kerja. Kompetisi di dunia ekspedisi makin ketat seiring dengan perkembangan industri kreatif dan bagaimana kita hadapi endemi,” ujar Wiwin di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Maret 2022.

Sepanjang 2022, Wiwin menyebut SiCepat akan melakukan proses pembaruan key performance index atau KPI. Penilaian dilakukan secara berkala setiap enam bulan sekali pada tengah tahun dan akhir tahun.

Belakangan, SiCepat mengakui telah memangkas 0,6 persen karyawan yang performanya tidak memenuhi penilaian. Namun perusahaan mengklaim pada saat yang sama juga menambah pegawai. Saat ini total pegawai mencapai hampir 60 ribu orang.

                 Baca juga : Peluang Usaha Distributor Software

Isu PHK tersebut sempat mencuat di media sosial. Seorang pengguna akun Twitter menyatakan, 365 kurir SiCepat disodori surat pengunduran diri. Dalam cuitan itu juga disebutkan bahwa modus pemecatan tersebut dilakukan agar perusahaan tidak perlu membayar pesangon dan hak-hak lainnya.

Menanggapi isu itu, Wiwin mengatakan ada kesalahan prosedur dalam proses PHK. Ia mengklaim perusahaan telah memperbaiki kesalahan dan memenuhi seluruh hak karyawan terdampak pemecatan, seperti pembayaran kompensasi.

Wiwin berujar pembayaran kompensasi mengikuti ketentuan perundang-undangan yang diatur oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

Di tengah isu PHK , bagaimana performa bisnis SiCepat?

Wiwin menuturkan perusahaan ekspedisi yang berdiri sejak 2015 ini tengah mengalami peningkatan ekosistem usaha. Perusahaan memperlebar lini bisnisnya ke sektor makanan hingga pengantaran kebutuhan medis.

                          Baca juga :Cara Mudah Tes Kemurnian 

“Kami memiliki SiCepat Food yang mendukung platform food and beverage. Kami kembangkan pengantaran makanan melalui super apps,” ujar Wiwin.

SiCepat pun turut melayani pengantaran kebutuhan obat-obatan bagi pasien Covid-19 atas hasil kerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Di sisi lain, perusahaan diklaim terus menjaga service level agreement-nya di atas 95 persen.

“Layanan terus kami lakukan dan juga kami menyiapkan ke depannya untuk menghadapi lonjakan barang menghadapi Ramadan,” kata Wiwin.

Secara kumulatif, SiCepat mencatatkan kenaikan pengiriman paket rata-rata 10 persen secara bulanan pada Maret 2022 dibandingkan Februari. Wiwin menyebut perusahaan menjaga performa baik menjelang rencana  pencatatan saham perdana atau initial public offering di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Moderna Siapkan Vaksin Covid-19 Khusus Anak

Moderna akan menjadi yang pertama menawarkan vaksin Covid-19 untuk anak-anak Amerika Serikat (AS). Perusahan tersebut meminta Food and Drug ...

Berita Populer