Selasa, 29 Maret 2022

PKS Keberatan Vaksin Booster Dijadikan Syarat Mudik

 

Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKS Suryadi Jaya Purnama keberatan dengan adanya kebijakan pemerintah yang mempersyaratkan vaksinasi booster untuk perjalanan mudik dan Salat Tarawih.

Menurut Suryadi, kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai menunjukkan penurunan.

Bahkan setelah perhelatan besar MotoGP digelar sekalipun, tidak ada peningkatan kasus Covid-19.

"Jadi sebetulnya bukan cuma PKS yang keberatan, saya kira masyarakat juga akan sangat keberatan kalau vaksin booster ini dijadikan syarat untuk Salat Tarawih kemudian mudik."

"Pertama (pemerintah) harus melihat situasi terkini masyarakat bahwa kecenderungan Covid-19 hari ini mulai menurun."

             Baca juga : Peluang Usaha Distributor Software

"Dibanding dengan awal tahun yang 60.000 per hari, sekarang kurang lebih 5.000 kasus harian."

"Ketika Natal dan Tahun Baru, juga pada saat perhelatan MotoGP di Lombok kemarin tidak ada persyaratan itu dan kita fine-fine saja."

"Kecenderungan Covid-19 ini semakin membaik," terang Suryadi,Selasa (29/3/2022).

Belum lagi kebijakan peniadaan syarat PCR untuk perjalanan yang ternyata juga tidak membuat kasus Covid-19 meningkat.

Untuk itu, diharapkan Suryadi, pemerintah tetap konsisten pada kebijakan yang dibuatnya.

"Yang kedua kita ingin pemerintah konsisten, (apalagi) surat edaran sakit Covid-19 misalnya pada awal bulan Maret misalnya, Pemerintah meniadakan syarat PCR untuk perjalanan."

                     Baca juga : Tester Logam Mulia Terkini

"Dan ternyata kebijakan itu tidak menambah peningkatan kasus Covid-19, dan cenderung menurun."

"Itu artinya bawah (dengan vaksinasi dobel) ini sudah cukup memadai," sambung Suryadi.

Suryadi tidak ingin masyarakat kehilangan kepercayaan kepada pemerintah, hingga akhirnya berbagai asumsi muncul.

"Misalnya ini (digelarnya vaksinasi booster) jangan-jangan untuk menghabiskan stok vaksin, begitu ya."

"Belum lagi secara teknis prestasi pemerintah dalam vaksin periode kedua misal sudah hampir 1 tahun itu baru 75 persen."

"Bagaimana dengan boosters yang hari ini kita mendapatkan data baru tercapai 9,5 persen."

"Jadi tidak mungkin mengejar dalam 1 bulan kedepan 100 persen," lanjut Suryadi.

Sehingga, pihaknya menganggap kebijakan ini mengada-ngada.

"PBB juga tidak mengharuskan pakai booster ini sebagai prasyarat perjalanan maupun ibadah di bulan Ramadan," kata Suryadi.

Untuk diketahui sebelumnya pemerintah telah menetapkan vaksin booster atau vaksin ketiga sebagai syarat mudik lebaran.

Hal tersebut diungkap oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/3/2022).

Tahun ini, umat muslim dapat menjalankan ibadah shalat Tarawih di masjid. Selain itu, mudik lebaran diperbolehkan dengan syarat tertentu. (YouTube Sekretariat Presiden)Tahun ini, umat muslim dapat menjalankan ibadah shalat Tarawih di masjid. Selain itu, mudik lebaran diperbolehkan dengan syarat tertentu. (YouTube Sekretariat Presiden)

Kebijakan tersebut dipilih dengan mempertimbangkan situasi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, belakangan ini.

"Situasi pandemi yang membaik juga membawa optimisme menjelang datangnya bulan suci Ramadan."

"Tahun ini, umat muslim dapat kembali ibadah salat tarawih berjamaah di masjid," kata Jokowi.

Kendati demikian, pemerintah tetap meminta masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan selama mengikuti kegiatan peribadatan.

Pemerintah juga memberikan syarat wajib bagi pelaku mudik lebaran harus sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali suntikkan booster.

"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster."

"Serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," lanjut Jokowi.

Rencana Antigen jadi Syarat Pengganti

Bahkan, ada wacana baru, Pemerintah akan mempertimbangkan aturan penggunaan tes antigen bagi calon pemudik yang belum mendapatkan vaksin booster Covid-19.

Hal itu diungkapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Listyo menyebut tes antigen dilakukan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya penularan virus Covid-19 ke daerah-daerah.

Terutama melindungi kaum lansia yang akan banyak mendapatkan kunjungan dari keluarga pada saat mudik lebaran.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers yang ditayangkan Kompas Tv, Minggu (27/3/2022). (Tangkap Layar Kompas Tv)Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers yang ditayangkan Kompas Tv, Minggu (27/3/2022). 

"Untuk mudik (lebaran), walaupun sudah vaksin sebanyak dua kali, kemungkinan akan ada kebijakan untuk mempersyarakatkan pelaksanaan antigen."

"Namun bagi yang sudah booster, bebas dari (swab antigen) itu," jelas Sigit dalam konferensi pers, Minggu (27/3/2022).

Untuk itu, bagi masyarakat yang ingin booster, Sigit mempersilakan silakan untuk segera mengunjungi gerai-gerai terdekat yang telah disediakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Moderna Siapkan Vaksin Covid-19 Khusus Anak

Moderna akan menjadi yang pertama menawarkan vaksin Covid-19 untuk anak-anak Amerika Serikat (AS). Perusahan tersebut meminta Food and Drug ...

Berita Populer