Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, menyebut pihaknya sedang mengkaji kemungkinan kenaikan harga LPG ukuran 3 kilogram dan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Sebelumnya, BBM jenis Pertamax sudah naik lebih dahulu karena kenaikan harga minyak dunia.
"Saat sekarang kami masih mengkaji, nanti setelah kami kaji tentu akan kami umumkan, tapi saat sekarang belum," ujar Airlangga dalam konferensi pers secara daring pada Selasa, 5 April 2022.
Baca juga :
Peluang Usaha Distributor Software
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) telah lebih dulu menaikkan harga BBM non-subsidi RON 92 atau Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter dari semula Rp 9.000 per liter mulai 1 April 2022. Harga tersebut berlaku untuk daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor 5 persen.
Penyesuaian harga ini diklaim selektif karena kenaikan hanya berlaku untuk BBM non-subsidi yang porsi konsumsinya sebesar 17 persen. Dari total tersebut, sebanyak 14 persen merupakan jumlah konsumsi Pertamax dan 3 persen lainnya merupakan konsumsi Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca juga :
Cara Mudah Tes Kemurnian Logam Mulia
Kenaikan ini didorong melonjaknya harga minyak mentah pada Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, sehingga membuat harga keekonomian Pertamax melambung. Pemerintah menilai krisis geopolitik saat ini mengakibatkan harga minyak dunia melambung tinggi di atas 100 dolar AS per barel.
Situasi itu lantas mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat 114,55 dolar AS per barel atau melonjak hingga 56 persen dari periode Desember 2021 yang sebesar 73,36 dolar AS per barel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar